Assalamu’alaikum Wr Wb
Jumpa lagi dengan ilmu45.blogspot.com
Oke guys, langsung saja disini kami ingin
menyampaikan pandangan dan hal kebaikan yang diperlukan dan sepertinya perlu
dilaksanakan. Kenapa begitu?
Bermula semenjak para santri masuk ke pondok Pesantren, dari awal hingga akhir atau lulus, tidak adanya karya tulis yang diabadikan atau dibukukan. Maka, hemat kami (ilmu45) ingin menyampaikan pendapat dalam konteks judul diatas.
Bismillaah, jadi begini. Setiap santri pasti memiliki
banyak kenangan, pengalaman berbeda. Nah, ada baiknya jika ditulis, di ketik
dan di cetak. Kan lumayan tuh. Bisa jadi kenangan yang bisa mengingatkan bahwa
dia pernah jadi santri, dia pernah mengaji, dia pernah tidur diatas sajadah,
tertidur pada waktu mengaji, masuk kelas telat bin terlambat. Hehe
Banyak hal sebenarnya kalau ingin mengabadikan
kenangan ketika menjadi santri. Kalian punya kenangan yang mirip diatas? Boleh
jadi tidak, tapi bisa saja ada yang mirip tapi tak serupa.
Detail penjelasan begini nih.
Awal mula sebelum jadi santri, seseorang pasti akan
memperoleh pertimbangan, persetujuan, pandangan serta keputusan yang tidak di ambil
sendirian. Maka mau tidak mau, ada proses alami yang hampir merata setiap calon
santri mengalami.
Misalnya, ada sebuah kisah calon santri yang
sebenarnya dia tidak mau, atau terpaksa. Suatu waktu, di malam hari tidak bisa
tidur tenang. Dia kepikiran dan bergumam, heeemmmmpt enak-enak di rumah, bisa
main dengan teman-teman, bisa tidur di kasur kesayangan, bisa santai di rumah
tanpa harus capek nyuci pakaian sendiri, makan tidur sendiri.
“Enakan di rumah, mamah nyiapin makanan, pakaian
tinggal pakai, tidak perlu nyuci apalagi nyetrika. Haddddeuuh, bagaimana
nantinya kalau aku mondok. Hah. Aku gak mau, pokoke aku mau di rumah saja. Di
kampung saja. Tidak mau mondok. Tidak mau jauh dari mamah”.
Tiba waktunya dia berangkat. Hari yang sebenarnya
tidak diinginkan, tidak diharapkan dan hari yang benar-benar dia takutkan.
Dia diantar bukan oleh orang tuanya. Dia terlihat
tidak ingin mondok. Tidak ingin capek. Tidak mau tidur kalau bukan di rumah
sendiri.
Bagi Anda yang membaca tulisan ini ingin berbagi
pengalaman tentang awal mula menjadi santri silahkan ketik di kolom komentar.
Cantumkan nama dan nomor whatsapp. Bagi yang punya email, aktif, boleh
cantumkan juga ya. Akan kami pilih pengalaman yang Anda share dan kami kasih
hadiah lumayan. Hehe
Episode 1, bersambung
Akan kami tayangkan di episode selanjutnya.
Ikuti kami dengan cara klik G+, khusus yang pakai
email gmail.com
Terima kasih atas kunjungan dan perhatiannya.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Tim admin blog
ilmu45.blogspot.com
Masuk pak haris.
BalasHapusHehe. Mashooook ya. Thanks guys
Hapuskerenn pak
BalasHapusMasih belajar guys. Ayo berkarya.
Hapus