HARI SANTRI BUKAN CUMA SEREMONI - ILMU 45

Minggu, 21 Oktober 2018

HARI SANTRI BUKAN CUMA SEREMONI

Assalamu’alaikum Wr Wb

Jumpa lagi dengan ilmu45.blogspot.com Bertepatan dengan Hari Santri, 22 Oktober 2018, kami dari tim admin blog ilmu45.blogspot.com ingin berpatisipasi dalam rangka sambung silaturahmi dan berbagi informasi.

Oke guys, untuk mengingat sejarah Hari Santri, admin ingatkan pada para pembaca nih.

Jadi begini guys, penetapan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan yang dilakukan di Masjid Istiqlal Jakarta, pada hari Kamis tanggal 22 Oktober tahun 2015. Jadi sudah berapa tahun nih guys?

Sekarang sudah 2018 loh ya. Hehe Kalau begini, kenapa diperingati pada tanggal 22 Oktober? Tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh Pahlawan Nasional KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca -Proklamasi Kemerdekaan. Sekutu ini maksudnya adalah Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II untuk mengambil alih tanah jajahan Jepang. Di belakang tentaran Inggris, ada pasukan Belanda yang ikut membonceng.

Maka keluarlah seruan itu. Seruan yang dikenal dengan “Resolusi Jihad” itu memicu perlawanan umat Islam di sejumlah daerah, terutama di Surabaya pada 10 November 1945. Hari Santri, merupakan bagian dari sejarah kehidupan berbangsa dan bertanah air. Maka, sudah sepantasnya kita bersyukur, berbahagia dan menyambut dengan penuh suka.
Ini merupakan poin penting. Berbagai kegiatan diadakan, dilaksanakan dan di berbagai daerah di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut admin ilmu45, Hari Santri masih terbingkai dalam kegiatan seremoni.

Oke langsung aja guys. Jadi Hari Santri itu bisa loh kita isi bukan hal yang sifatnya seremoni. Misalnya saja begini nih, kita mengabadikan sebuah kemajuan, kemandirian atau semacamnya.

Secara praktis, misalnya kita adakan kegiatan Festival Islami. Kenapa Festival Islami? Ini pendapat saja, saran saja. Toh berbagi informasi. Bukan hal yang bersifat rekomendasi. Platform blog ilmu45.blogspot.com, juga masih baru berdiri.

Jadi kami ingin saja rasanya ikut merasakan dan melakukan semacam sharing informasi. Baik, terlepas dari hal apapun, kami ingin menyampaikan bahwa Hari Santri bisa untuk internalisasi.

Apa sih maksudnya internalisasi? Bisa Anda cek di google.com ya. Kalau menurut kami, internalisasi adalah semacam menancapkan, menghujamkan, menancapkan sebuah nilai-nilai kehidupan, keberagaman, keagaman dalam kegiatan sehari-hari. Pendek kata, sebuah pembiasaan untuk melakukan kebaikan, kebijakan atau kebijaksanaan.

Untuk mewujudkan judul diatas, kami memiliki perspektif yang produktif. Sebuah pandangan yang InsyaAlloh, baik dan perlu menjadi pertimbangan dalam kita memperingati Hari Santri. Jadi begini guys, Hari Santri bisa kita bingkai dengan kegiatan Festival Islami. Kita adakan sederhana, laksanakan di mushola, masjid ataupun pondok Pesantren. Ya levelnya mini juga bisa. Misalnya satu RT atau satu RW. Hadiahnya dibuat sederhana yang penting bermakna. Sebut saja medali di ganti tasbih. Piagam atau sertifikat di ganti buku Iqra atau Al-Qur'an.

Baik, berikut Festival Islami yang kami maksud :
Pertama, lomba Adzan dan Iqomah. Terlepas dari apapun lomba ini menurut kami sangat baik, sangat produktif. Kita sering mendengar, mohon maaf masih ada beberapa masjid atau mushola yang Adzan dan Iqomah bukan anak muda. Maka, mau tidak mau, siapa lagi kalau bukan kita? Kapan lagi kalau bukan yang muda, yang melanjutkan generasi selanjutnya. Begitu kan? Mashooook gak? Hehe

Kedua, lomba sejarah Islam. Ya ini nih lomba berkelas, lomba berkualitas. Selain mengarahkan para peserta lomba agar tahu sejarah Islam, baik sebelum Islam turun ke bumi, Islam hadir di bumi, kehadiran dan perjuangan Nabi Muhammad SAW, hingga Islam hadir ke Indonesia, hingga saat ini kita menjadi umatnya. Ini juga sebuah Festival Islami yang benar-benar bisa membawa poin internalisasi. Untuk para generasi Islami.

Ketiga, lomba pidato atau ceramah muslim. Nah ini nih, Festival Islami yang merupakan sebuah tantangan dan peluang. Di bilang tantangan, karena takutnya belum tahu secara mendalam tentang agama, dasar agama, ujug-ujug jadi terkenal dan viral. Dikatakan peluang, boleh jadi esensinya atau substansi dari isi ceramah sudah sesuai dengan aslinya. Maka, besar kemungkinan akan menjadi da'i yang benar-benar mengajak. Bukan da'i yang bisa mengejek.

Keempat, lomba baca tulis Al-Qur'an.
Kelima, lomba jualan produk Islami.
Keenam, lomba fashion show muslim muslimah. 
Ketujuh,
Kedelapan,
Kesembilan,

Nah, itulah yang bisa admin blog ilmu45.blogspot.com sampaikan. Silahkan bagi siapa pun Anda, yang mau menambahkan penjelasan lomba atau Festival Islami dari bingkai atau bentuk Keempat hingga Kesembilan. Terbuka bagi siapapun Anda dan dimana pun Anda berada.
 SYARAT UMUM :
1. Bahasa yang ditampilkan atau yang disampaikan bisa dipahami oleh berbagai kalangan.
2. Tidak boleh mencantumkan tulisan yang berasal dari internet, website lainnya atau media sosial bahkan Whatsapp grup, BBM grup atau Line grup dan lainnya.


Syarat khusus :
1. Wajib bahasa sendiri dan tidak ada singkatan.
2. Maksimal 100 kata.
3. Cantumkan nomor Whatsapp aktif.
4. Email aktif.

Akan kami pilih juara terbaik atas penjelasan dan penyampaian dari masing-masing tulisan untuk satu kegiatan satu juara.

Misalnya sudah ada juara untuk pemberi penjelasan kategori Festival Islami nomor Keempat, maka tidak kami pilih juara lainnya. Lomba ini kami tutup sampai 31 Oktober 2018 Pukul 00.00 WIB. Insyaalloh pada tanggal 3 Oktober 2018 Pukul 00.00 WIB akan kami umumkan juaranya.

Wassalamu'alaikum Wr Wb
Tim admin blog
ilmu45.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar yang baik dan santun.